Untuk buku self improvement atau pengembangan diri akan selalu ada ruang tersendiri. Buku self improvement ini akan menawarkan kamu bagaimana caranya menjadi orang yang lebih baik, menjadi karyawan yang lebih baik, menjadi bos panutan, menjadi teman yang menyenangkan, menjadi kekasih idaman, menjadi suami atau istri pujaan, hingga bagaimana cara menjadi orang kaya harta dan kaya rohani.
Hingga saat ini entah sudah berapa judul buku self improvement yang telah diterbitkan. Jejak tulisan yang seperti ini bisa kamu telusuri hingga masa Mesir kuno. Ketika zaman Romawi kuno, Abad Pertengahan, dan juga Renaisans di Italia, telah diterbitkannya sebuah tulisan atau buku yang sekarang ini dikategorikan sebagai self improvement atau self help. Buku buku self improvement ini menjadi bagian dari fenomena budaya modern. Judul judul terbaru pun datang silih berganti yang ditujukan untuk remaja, karyawan, ibu rumah tangga, suami, wanita karier, manajer, hingga untuk kakek dan nenek.
Meski terus bermunculannya buku buku self improvement dengan judul baru, tetapi hingga saat ini adanya beberapa buku self improvement yang terus dikenang, dimana buku buku tersebut akan dibaca dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Lalu buku self improvement apa saja yang hingga saat ini masih dikenang?
Berikut dibawah ini 4 buku self improvement yang hingga saat ini masih dikenang diantaranya yaitu :
- How To Win Friends And Influence People, Karya Dale Carnegie Pada Tahun 1939
Buku How To Win Friends And Influence People ini digadang gadang sebagai nenek moyang dari buku self help ataupun self improvemenet. Meski buku ini diterbitkan untuk pertama kalinya delapan puluh tahun silam, tetapi hingga saat ini buku ini terus dibaca dan dicetak ulang. Isi yang ada didalam buku ini tidak lekang oleh waktu karena universal topiknya dan semua orang di setiap zaman akan selalu memerlukan buku ini. Sang penulis buku memberi tuntunan yang praktis tentang bagaimana caranya menambah teman, menjadi pemimpin organisasi, hingga sukses mengelola rumah tangga.
Di tahun 2011 lalu telah terbit edisi terbarunya. Buku ini berada di urutan ke 19 dalam daftar 100 buku paling berpengaruh sepanjang masa versi majalah Time yang bersanding dengan novel novel epic klasik, karya sastra, buku sejarah, iptek, dan yang lainnya.
- The Seven Habits Of Highly Effective People, Karya Stephen R Covey Pada Tahun 1989
Sepertinya setiap manager hingga karyawan sudah tidak asing lagi dengan buku yang satu ini. Hingga saat ini buku The Seven Habits Of Highly Effective People telah terjual lebih dari 25 juta eksemplar dan beranak pinak hingga menjadi beragam spin-off, termasuk adanya versi untuk remaja yang ditulis oleh Sean yang merupakan anak dari Stephen R. Covey.
Bahkan Covey ini pernah diundang oleh Presiden AS Bill Clinton ke Camp David untuk mendiskusikan tentang bagaimana cara menerjemahkan yang ada didalam buku pemerintahannya. Di tahun 2011 tersebut, majalag time telah menempatkan buku ini di daftar “25 Buku Manajemen Bisnis Paling Berpengaruh”.
- Men Are From Mars Women Are Form Venus, Karya John Gray, PhD Pada Tahun 1992
Buku ini dimulai dengan premis yang mengatakan jika pada dasarnya pria dan wanita itu berbeda. Ketika setiap orang memahami lawan jenisnya maka akan terciptanya hubungan yang bahagia dan sehat. Kemungkinannya setiap orang tahu tentang hal itu, tetapi tetap saja seseorang akan membutuhkan sebuah buku yang menegaskan tentang hal tersebut. Hasilnya telah terjualnya buku ini sebanyak 50 juta kopi dan menurut CNN sepanjang tahun 1990 an, Men Are From Mars Women Are Form Venus merupakan buku non fiksi yang paling laris.
- Who Moved My Cheese? Karya Spencer Johnson, MD Pada Tahun 1998
Spencer Johnson, MD mengenalkan kita semua tentang dua tikus Sniff (endus) dan Scurry (lacal) dan manusia Hem (kaku), serta Haw (aman). Mereka semuanya tinggal didalam sebuah labirin dan pekerjaannya mencari keju. Tokoh tokoh imajiner yang ada didalam buku tersebut menggambarkan sikap yang ada didalam diri kita masing masing.
Perumpamaan yang telah dibuat oleh Johnson ini telah membius banyak orang. Selama lima tahun berturut turut buku ini tetap bertahan di daftar buku paling laris dan mampu terjual sebanyak 26 juta eksemplar di seluruh dunia dalam 37 bahasa.
- Rich Dad Poor Dad, Karya Robert T. Kiyosaki Pada Tahun 2000
Buku ini mengajarkan kita tentang cara mengelola keuangan melalui perumpamaan tentang kisah dua ayah dan dua anak. Kisah yang ada didalam buku ini sendiri terinspirasi dari cerita hidup Robert T. Kiyosaki ketika besar di Hawai. Kemudian buku ini dibincangkan oleh Oprah Winfrey di acara bincang bincangnya. Setelah itu buku ini semakin ngetop dan mampu terjual hingga sebanyak 26 juta eksemplar.
- Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, Karya Mark Manson Pada Tahun 2016
Buku ini memiliki judul asli The Subtle Art of Not Giving a Fck : A Counterintuitive Approach to Living a Good Life Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2016. Untuk edisi Indonesia-nya dirilis sejak Februari 2018 lalu. Hingga awal tahun 2019 buku ini telah mampu terjual sebanyak 2 juta eksemplar.
Buku ini bisa dibilang sebagai anti self improvement. Buku buku self improvement yang serba positif dipandang oleh Mark Manson dianggap tidak praktis dan tidak dapat membantu. Poin poin yang ada didalam buku self improvement ini selalu mengajak pembacanya untuk selalu mencoba bahagia tetapi buku tersebut justru selalu mengajak kita untuk berjuang menjalani hidup dengan jatuh bangun.
Jika ingin beli buku import diatas dengan harga yang jauh lebih murah, sebaiknya membelinya di iLotte.com. Pasalnya akan adanya program promo dari iLotte pada momen tertentu sehingga akan diberikannya potongan harga. Memberikan promo memang merupakan salah satu challenge bagi e-commerce, hal itu pun dilakukan oleh iLotte tetapi tentunya yang masuk akal. Ada banyak fitur yang bisa dimanfaatkan didalam iLotte, tetapi yang utama hanya ada 3 fitur saja seperti :
- Flash Delivery
Fitur ini memungkinkan para konsumen bisa menerima barang hanya dalam waktu 3 jam saja. Konsumen juga dapat meminta iLotte untuk mengirimkan barang yang dipesan pada waktu tertentu saja seperti pada siang atau malam hari.
- iPoint
Fitur ini merupakan sistem point reward, dimana 1 point nya itu dapat dikonversi menjadi Rp. 1 poin. Nantinya poin poin tersebut dapat diakumulasikan dan digunakan sebagai potongan harga untuk pembelian yang berikutnya.
- iStyle
Fitur ini akan memberikan berbagai konten yang menarik untuk konsumennya terlebih bagi mereka generasi millenial.