5 Tips Menyimpan ASI yang Benar Setelah Dipompa

Tips Menyimpan ASI yang Benar Setelah DipompaASI merupakan formula susu yang paling bagus untuk anak sebelum disapih. Namun sebagian ibu yang baru melahirkan seringkali terbentur oleh jadwal kerja di kantor. Kalau Anda mengalami hal yang sama, lakukan tips menyimpan ASI yang benar biar tidak kedaluwarsa. Bagaimana caranya?

  1. Pilih Media Penyimpanan yang Steril

ASI untuk bayi tidaklah sama dengan susu sapi yang kerap dijual di warung-warung. Berhubung bayi tidak menyedot dari pangkal payudara secara langsung, maka harus pilih media yang steril. Contohnya dengan menggunakan botol. Dalam penyimpanan menggunakan botol juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, botol harus berbahan dari plastik ringan dan juga rapat agar ASI tidak gampang tumpah. Kedua, botol tempat ASI tidak boleh berbahan baku dari kaca, soalnya botol dari kaca gampang pecah. Ketiga, kalau Anda menggunakan botol plastik, pastikan tidak mengandung BPA. Zat hasil daur-ulang ini bisa menimbulkan penyakit pada bayi.

  1. Berikan Penanda pada Botol Berisi ASI

Seringkali ketika botol diletakkan ke dalam kulkas akan sama warnanya dengan botol susu lainnya. Hal ini untuk mencegah terjadinya pengambilan tanpa disengaja. Tentu saja pelakunya adalah orang-orang yang tidak tahu asal-muasal susu tersebut. Bisa jadi anak-anak, bisa jadi pula suami Anda yang baru pulang dari kantor dan kehausan.

Oleh karena itu, berilah tanda pada botol ASI. Pastikan tandanya memiliki ukuran yang besar agar mudah dibedakan dengan botol lainnya. Pelabelan ini juga berguna untuk perawat bayi yang bekerja di rumah Anda saat Anda pergi ke kantor. Jadi dia bisa mengetahui kapan ASI akan diberikan dan jumlah asupan yang boleh diberikan pada bayi dalam waktu yang sama.

  1. Pilih Tempat yang Strategis untuk Menyimpan Botol ASI

Setelah ASI berhasil diperah dan ditempatkan dalam botol, maka langkah selanjutnya adalah memilih medianya. Beberapa media yang kurang bagus akan merusak kualitas ASI dalam botol itu sendiri. Tempat yang paling bagus adalah lemari es, freezer, dan box pendingin. Penyimpanan di ruang terbuka tidak boleh lebih dari 6 jam.

Apa yang terjadi setelah 6 jam? Potensi kedaluwarsanya lebih tinggi, kendatipun sudah dimasukkan dalam lemari pendingin sekalipun. Tujuan menyimpan ASI dalam lemari pendingin adalah untuk memperpanjang usia pakainya. Soalnya kalau tidak disimpan di tempat itu akan mudah terkontaminasi dengan bakteri maupun mudah kedaluwarsa.

  1. Suhu Terbaik untuk Menyimpan ASI

Barangkali Anda belum tahu tips nomor 4 ini. Seperti yang disebutkan sebelumnya, suhu memiliki peranan penting dalam menjaga kualitas ASI dalam botol. Sekaligus bisa memperpanjang usia pakainya. Namun pengaturan suhu yang salah bisa juga menimbulkan kerugian pada kualitas ASI itu sendiri. Berapa suhu yang cocok?

Pada ruangan terbuka yang memiliki suhu 19-26 derajat celsius biasanya ASI hanya mampu bertahan selama 6 jam. Kalau Anda menyimpan ASI dalam lemari pendingin atau kulkas dengan suhu kurang dari 4 derajat celsius, maka ASI bisa digunakan selama 8 hari. Sedangkan penyimpanan dalam freezer bisa bertahan hingga 12 bulan lamanya.

  1. Kenali Bau pada ASI Perah

Mungkin poin ini tidak berkaitan langsung dengan tips penyimpanan. Namun sangat berkaitan dengan kualitas ASI perah. Biasanya, bau ini disebabkan oleh obat-obatan yang diminum oleh sang ibu saat masih dalam masa penyusuan. Begitu pula terjadi pada sang ibu yang menjadi perokok aktif. Untuk itu, hindari hal-hal itu demi perkembangan anak.

Itulah pentingnya tips menyimpan ASI Perah dengan benar. Sebelum Anda menyimpan, ada baiknya bilang dulu pada keluarga, termasuk orang-orang yang bekerja di rumah Anda. Jangan sampai nutrisi yang luar biasa itu justru diminum oleh orang yang tidak memiliki hak. Pastikan semua tips di atas terpenuhi agar bisa melancarkan pertumbuhan anak nantinya.